Mengasuh
kelas yang isinya siswa “luar biasa” atau “unggulan” sebenarnya bisa
menggunakan teknik yang sama. Jalannya saja yang berbeda. Bisa lewat tol atau
jalan tikus yang berkelok-kelok tapi sampai juga di tujuan. Menjadi wali kelas
yang baik hanya perlu beberapa hal, yakni :
1. Terapkan kontrak belajar.
Penerapan kontrak belajar sangat berguna sebagai alat untuk
siswa memahami hak dan keajibannya selama di sekolah. Khususnya di kelas.
Kontrak belajar ini adalah peraturan yangn dibuat dari musyawarah siswa
dan walinya.
2. Mengenal dengan baik ,masing-masing siswanya.
Banyak dikalangan pendidik yang sering lupa dengan nama dan
wajah siswanya. Namanya Lala dipanggil farida karena ada kemiripan wajah. Wajar
kah ? wajar saja jika siswa yang masuk adalah angkatan baru. Namun, sebagai
wali kelas hal ini harus diminimalisir. Salah satu caranya adalah membuat satu
denah duduk dengan nama dan foto dari masing-masing siswa. Tempel saja di ruang
kerja atau tempat yang mudah terlihat. Dengan sendirinya menghafal nama dan
wajah siswa bisa dilakukan dengan cepat. Karena wali kelas harus kenal dan
sayang pada semua siswanya.
3. Curhat yuuuuuk.
Istilah ini dipakai oleh salah seorang teman saya. Kebetulan
menjadi wali kelas SMA. Sebulan sekali agenda “Curhat yuuuuk” dimasukkan dalam
jadwal kelas. Waktu yang diambil adalah selepas jam sekolah usai. Supaya tidak
mengganggu pelajaran. Dalam agenda ini semua masalah dibahas. Mulai dari
keuangan kelas, masalah siswa dengan guru, siswa dengan siswa, hingga masalah
pribadi siswa. Untuk masalah pribadi siswa biasa dilakukan dengan surat. Supaya
privasi tetap terjaga.
4. Siapkan kotak saran di luar atau di dalam kelas.
Budayakan menulis segala hal yang bersangkutan dengan kelas.
Sosialisasikan kotak saran ini kepada semua siswa dan pengajar di sekolah. Jika
ada hal yang tidak bisa disampaikan secara lisan. Tulis dan masukkan di kotak
saran kamu. Supaya tetap terjaga kuci kotak saran tersebut. Untuk kotak saran
dibuka tiap hari. Saran yang masuk diseleksi mana saran yang harus ditanggapi
secepatnya, dan mana saran yang bisa menunggu dibahas di sesi “curhat yuuuuk”.
5. Jangan pernah membicarakan siswa anda pada forum
yang tak jelas.
Alias forum rumpi apapun yang terjadi pada kelas dan siswa,
wali kelas bertugas mencari solusi dari setiap masalah yang ada. Bukan
mengumbar masalah tersebut. Ada baiknya jika mencari solusi pada pengajar yang
bersifat netral.
6. Kunjungan ke rumah.
Ada beberapa siswa yang kadang mencari perhatiannya terlalu
berlebihan. sampai-sampai menguras tenaga dan emosi. Namun, jumlah mereka tidak
banyak. jika kedapatan anak didik yang demikian, sebagai walinya harus bekerja
sama dengan wali murid. Lakukan kunjungan ke rumah dengan niat silaturahmi dan
mencari solusi atas masalah yang dihadapi siswa tersebut.
7. Menjadi pendamping yang selalu ada.
Sekolah biasanya ada kegiatan yang sifatnya kompetisi.
Misalnya, peringatan hari pahlawan. Dirayakan dengan kegiatan lomba dan
permainan. Sebagai wali kelas yang baik, hendaknya mendampingi ketika siswanya
mengikuti kegiatan tersebut. Jika menang dalam suatu kompetisi berikan
penghargaan. Jika belum beruntung jangan jadikan hinaan atau masalah.
Menjadi wakil dari orang tua siswa tidak lah mudah. Semoga saja
pengalaman ini bisa menjadi bacaan untuk pengajar-pengajar yang akan mengemban
tugas sebagai wali kelas. Kalau ada cara yang lain, yuuuk berbagi . Semangaaaaaat!