Suatu hari ada seekor belalang yang
terjebak dalam sebuah kotak, hingga beberapa lama ia tetap berdiam di kotak
tersebut, melompat lompat dan berharap untuk dapat keluar. Tiba-tiba kotak tersebut
terhempas oleh angin yang cukup kencang sehingga sang belalang dapat bebas berloncat-loncat
riang di alam bebas.
Saat menikmati kebebasannya tiba-tiba
belalang tersebut melihat belalang lain yang serupa dengannya namun dapat
melompat lebih tinggi dan sangat cepat. Di hampirilah belalang tersebut dan
sang belalang yang bigung bertanya. “Kenapa kau bisa melompat lebih tinggi dan
lebih cepat, padahal kita dari jenis yang sama dan umur kita tidak jauh berbeda”.
Belalang itupun menjawab, “Kau tinggal dimana selama ini ? Setiap belalang liar
yang hidup di alam bebas pasti dapat lompat setinggi dan secepat ini” Saat
itulah si belalang yang telah terkurung beberapa lama di kotak menyadari bahwa
selama ini lompatannya hanya setinggi kotak yang ia tinggali. Ia pun mencoba
melompat lebih tinggi dan penuh optimis untuk dapat meloncat lebih cepat.
Seringkali kita sebagai manusia
terkekang oleh pemikiran semu di dalam kotak yang hanya ada dalam pikiran kita
yang membuat kita tidak dapat melompat lebih tinggi, meraih keberhasilan yang
lebih besar maupun merasa tidak mampu mewujudkan impian kita. Hinaan,
lingkungan yang buruk, dan trauma di masa lalu membentuk keterbatasan kita dan membangun
penjara pikiran yang menghambat kita meraih kesuksesan. Sebagai manusia yang
memiliki akal hendaknya kita selalu dapat berjuang, tidak mudah menyerah dan
bekerja sebaik mungkin untuk meraih impian kita dengan penuh optimis.
“Dengan kesungguhan hati dan kerja keras, setiap
tantangan yang dilalui pastilah akan terbayar dengan kesuksesan yang akan kita
raih”
“Hiduplah dengan segala pilihan yang kita pilih
sendiri, bukan dengan pilihan yang dipilihkan orang lain untuk diri kita”