Pernikahan memang memberi
ketenangan batin karena kita mengarungi kehidupan bersama seseorang yang kita
percaya bisa diandalkan dalam segala hal. Namun, dengan segala kesibukan dan
hidup, tak heran jika seringkali kita terjatuh dalam masalah pernikahan.
Bukan hanya perbedaan pendapat,
tetapi ketika kita tidak siap dan tidak menjaga hubungan, tak heran pernikahan
pun bisa kandas. Apa saja kebiasaan-kebiasaan buruk yang terlihat sepele, tapi
bisa menjadi bibit perpisahan antara Anda dan dia?
1.
Tidak Menghargai Apa yang Dimiliki
“Setiap pasangan akan menghadapi
rutinitas yang membosankan,” . menurut salah seorang ahli, kita seringkali
tanpa sadar mendorong pasangan kita menjauh dengan menyuruhnya tidak
mengutarakan pendapatnya. Padahal ia butuh mengekspresikan pikirannya.
2.
Tak Cukup Seks
Meski frase “tak cukup” akan
berbeda dari pasangan ke pasangan lain, Anda berdua pasti tahu jika salah satu
malas-malasan dalam berhubungan. Masalahnya, ketika menyangkut seks, kebanyakan
pasangan menunggu pasangannya untuk datang dengan sebuah rencana hebat yang
seksi, dan ketika rencana itu tak kunjung datang dar si dia, Anda pun akan
merasa kecewa.
Menghadapinya: sadarilah, bahwa
hubungan Anda dan dia bukanlah sebuah kontes. Tak ada salahnya untuk menjadi
yang pertama memulai. Lakukan apa pun yang Anda anggap harus dilakukan untuk
menyalakan kembali bara asmara itu. Jika memungkinkan, liburan berdua saja amat
disarankan.
3.
Berbohong Soal Uang
Entah itu dengan mengambil alih
soal keuangan, tak berbagi info, atau menutup-nutupi penggunaan uang, merupakan
ketidakjujuran finansial yang bisa merusak hubungan emosiaonal. Pasalnya,
urusan uang menyangkut tanda kekuasaan dan rasa percaya.
Cara mengatasinya: sisihkan waktu
bersamanya untuk duduk dan membicarakan mengenai keuangn. Diskusikan tujuan
jangka panjang bersama dan kebiasaan pengeluaran uang sehari-hari. Tujuannya
adalah untuk menyamakan visi dan sama-sama mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Karena Anda dan dia kan sedang berada dalam tim yang sama.
4.
Tak mendukung karier
Pikirkan kaoan terakhir kali Anda
mengeluhkan “Kamu enggak pernah dirimah” atau “Kamu nikahin saja kantormu itu”?
sekarang, oikirkan kembali, apakah Anda benar-benar “benci” pekerjaannya, atau
Anda marah karena waktu yang ia habiskan bersama Anda dan si kecil sangat
sedikit? Atau Anda merasa ia kurang suportif akan gil karier Anda? Salah
menaruh amarah atau penyesalan bisa ditanggapi sebagai kurangnya dukungan.
Hadapi dengan mengatakan kepada
pasangan, apa yang saat ini mengganggu pikiran Anda. Jangan katakan, “Aku benci
pekerjaan kamu!” tapi katakan, “Aku berharap kita bisa menghabiskan waktu lebih
banyak.”
5.
Mengunjingkan Pasangan Kepada Teman-Teman
Ada saatnya Anda harus
mengeluarkan isi hati dan beban kepada orang lain. Namun, ketika Anda
membicarakan tentang pasangan dan hal-hal mendetail dari dirinya, itu akan
menjadi hal yang tidak sopan dan malah dalam beberapa kasus, merendahkan.
Yang bisa Anda dan pasangan
lakukan adalah caritahu apa yang menjadi batasan untuk dibicarakan dengan
teman-teman. Soal kebiasaannya mengutak-utik mobil sampai berjam-jam? Boleh.
Masalahnya dalam seks atau soal pekerjaan? Tidak boleh sama sekali. Menjaga
kepercayaan ini akan mempererat hubungan Anda.
6.
Lupa romantis
Anda harus berupaya keras agar si
dia mau berintim dengan Anda di malam ini? Jika jawabnya, ya, Anda tidak
sendirian. Semua pasangan pasti akan mengalami meredupnya percikan-percikan
asmara. Namun, ini tidak berarti bahwa percikan asmara tersebut harus padam.
Apa yang bisa Anda lakukan adalah, mencoba melakukan hal-hal kecil untuk
menyalakan kembali percikan tersebut. Misal, lewat surat cinta dan
tindakan-tindakan manis lainnya.
Jangan lupa untuk merawat diri
Anda juga. Mungkin terdengar dangkal. Tapi, ketika Anda merawat fisik Anda,
berarti Anda juga akan mau merawat hubungan Anda, “sisihkan waktu 5 menit dalam
sehari untuk mencium pasangan Anda”.